Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap D (1)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "D" Disertai dengan Artinya - Bagian 1 dari 3


1. Dagangan bersambut yang dijualnya.
Cerita dari orang lain yang diceritakannya.

2. Dahan pembelah batang.
Orang yang menyalahgunakan harta kekayaan majikannya.      

3. Dahulu bajak dari sapi.
Pekerjaan yang dikerjakan tidak menurut aturan.

4. Dahulu timah sekarang besi.
Seseorang yang harkat martabat dan kedudukannya sudah turun.       

5. Dakwa seperti getah, jawab seperti minyak.
Yang terdakwa dan pendakwa sama-sama pandai.         

6. Dalam dua tengah tiga, telunjuk lurus kelingking berkait.
Seseorang yang tak jujur dan tidak boleh dipercayai.     

7. Dalam genggaman tangan orang.
Berada di bawah kekuasaan orang lain.    

8. Dalam lautan dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu.
Isi hati orang lain tak ada yang bisa mengetahuinya.

9. Dalam menyelam, dangkal tertimba.
Tidak bisa mendapatkan rezeki yang banyak, sedikit pun bermanfaat.  

10. Dalam pisang setandan, sebuah ada juga yang busuk.
Dalam satu keluarga, pasti ada juga yang tabiatnya tidak baik.

11. Dalam rumah membuat rumah.
Seseorang yang bekerja pada orang lain, tetapi hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri.

12. Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan.
Maksud dan isi hati seseorang telah bisa diketahui oleh orang lain.      

13. Dapat karun timbul.
Mendapatkan rezeki yang besar tanpa disengaja dan tanpa susah payah.       

14. Dapat kijang teruit.
Seseorang yang mendapat keuntungan dengan tidak perlu bersusah payah.    

15. Dapat kopi pahit.
Dapat teguran keras/kena marah. 

16. Darah tertampuk pinang, umur setahun jagung.
Masih muda dan bodoh.      

17. Dari bahu hendak ke kepala.
Setelah diberi hati atau kekuasaan sedikit, lalu hendak menguasai.

18. Dari haji bawa zam-zam, dari rantau bawa hikayat.
Orang yang bepergian pasti membawa oleh-oleh yang merupakan ciri khas dari daerah yang dikunjungi.

19. Dari jung turun ke sampan.
Turun pangkat. Jabatannya yang lama lebih tinggi dari sekarang.         

20. Dari semak ke belukar.
Berpindah-pindah tempat, tapi sama buruknya.   

21. Dari telaga yang jernih tidak akan mengalir air yang keruh.
Anak yang baik, biasanya tidak akan menjadi orang yang jahat.

22. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah.
Daripada melihat sesuatu yang menyakitkan hati, lebih baik mati.        

23. Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang.
Daripada melihat sesuatu yang menyakitkan hati, lebih baik mati.        

24. Datang tak berjemput, pulang tak berantar.
Karena kehendaknya sendiri.        

25. Datang tampak muka, pergi tampak punggung.
Orang yang punya sopan santun jika datang dengan cara baik-baik, perginya pun dengan baik-baik pula.    

26. Datar bagai lantai papan,  licin bagai dinding cermin.
Orang yang sangat adil.

27. Dedap dibawa cengkering rebah.
Orang besar yang mendapat celaka disebabkan fitnah orang, maka orang yang di bawahnya turut pula mendapat celaka.    

28. Dekat boleh dipegangkan, jauh boleh ditunjukkan.
Sesuatu hal yang nyata dan jelas keterangannya.

29. Dekat jelang-menjelang, jauh cinta-mencinta.
Bersahabat atau bersanak saudara itu tidaklah lupa-melupakan.

30. Delima merekahkan diri.
Seseorang yang membuka rahasianya sendiri kepada orang lain.

31. Dengarkan cerita burung, anak dipangku dilepaskan.
Karena mendengar pengaduan orang, kita tidak mempercayai sahabat atau kekasih kita.

32. Depan di bawah cengkering.
Pimpinan yang dicelakakan bawahannya sendiri.  

33. Deras datang, dalam kena.
Menyelesaikan pekerjaan dengan tergesa-gesa pasti akan merugikan.  

34. Digodam tiada pecah, dipanggang tiada angus, dicabut tiada mati, diasak tiada layu.
Kuat dan kebal, tidak mempan oleh senjata.       

35. Di gunung hendakkan air, di lurah hendakkan angin.
Menginginkan sesuatu yang tidak pada tempatnya.        

36. Di laut jadi buaya,  di darat jadi harimau.
Di mana-mana ia membahayakan orang lain.      

37. Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu.
Bicaranya manis, tetapi hatinya jahat. 

38. Di lurah air yang besar, di bukit orang yang hanyut.
Orang yang tiada bersalah yang kena hukumannya.       

39. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Di mana kita tinggal, hendaklah mengikuti adat istiadat negeri itu.        

40. Di mana bunga yang kembang, di situlah banyak kumbang.
Di mana banyak wanita cantik, maka di sana banyak pula laki-laki.


No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini