Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap B (1)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "B" Disertai dengan Artinya - Bagian 1 dari 8


1. Badai diikat dengan sehasta tali.
Orang yang kebebasannya dikekang.

2. Badak makan anak.
Orang yang mengusir anaknya sendiri, karena takut kehormatannya hancur.

3. Badan bersaudara, emas tak kan bersaudara; kasih saudara sama ada; kasih bapak menambah mana yang ada; kasih ibu sama rata; kasih sahabat sama binasa.
Di antara segala macam kasih sayang, kasih sahabatlah yang melebihi dari semuanya.

4. Badan boleh dimiliki, tetapi hati tak dapat dimiliki.
a. Hal seseorang yang terpaksa mengerjakan suatu pekerjaan, tetapi pikirannya selalu  kepada orang lain. b. Fisik bisa terkekang, tetapi pikiran masih bisa bebas.

5. Bagai air di daun talas.
Orang yang tidak mempunyai pendirian.

6. Bagai air titik ke batu.
Memberi nasihat baik kepada yang jahat tidak akan bisa masuk.

7. Bagai alu pencungkil duri.
Mengerjakan pekerjaan yang sulit dan tak masuk akal, tak mungkin akan berhasil.    

8. Bagai anai-anai bubus.
Banyak orang berkumpul karena ada pertunjukan.        

9. Bagai anjing beranak enam.
Perihal orang yang kurus sekali bagai tidak terurus.       

10. Bagai anjing kedahuluan.
Hal seseorang yang sangat kecewa dan gelisah, karena laba yang diharap-harap telah didapat orang lain.   

11. Bagai antan pencukil duri.
Mengerjakan sesuatu yang mustahil bisa berhasil.

12. Bagai api dengan asap.
Persahabatan yang sulit dipisahkan/sangat akrab.

13. Bagai aur dihela sungsang.
Suatu pekerjaan yang sangat sulit diselesaikan, karena terlalu banyak sangkut-pautnya dan rumit.

14. Bagai ayam kena kepala.
Tak dapat menjawab atau berbuat sesuatu lagi, kerena benar-benar terpojok.

15. Bagai ayam kurik panjang ekornya.
Seseorang yang cantik dan pandai berdandan.

16. Bagai ayam lebih penggunting.
Orang yang sudah tidak lagi masuk dalam perhitungan keluarga atau suatu perkumpulan, karena jatuh miskin atau sudah kedapatan budi.

17. Bagai babi merasai gulai.
Perihal orang hina yang tak layak mendapatkan bantuan dari bangsawan.       

18. Bagai balam dengan ketitiran.
Orang yang selalu berselisih paham.         

19. Bagai baling-baling di atas bukit.
Mudah dipengaruhi oleh orang lain. 

20. Bagai bawang ditimpa jambak.
Keadaannya rusak parah.   

21. Bagai belacan dikerat dua, yang pergi busuk, yang diam anyir.
Kedua-duanya menjadi aib/buruk.  

22. Bagai Belanda minta tanah.
Permintaan yang tidak habis-habisnya, karena loba dan tamak. 

23. Bagai belut dalam lumpur.
Karena kecerdikannya maka tidak mudah kena tipu orang.       

24. Bagai belut digetir ekor.
Orang yang sangat tangkas/serba cepat.  

25. Bagai bersuluh di tengah hari.
Perkara yang sudah jelas.   

26. Bagai bersurat di atas air.
Pekerjaan yang tidak akan mendapatkan keuntungan.

27. Bagai beruk kena ipuh.
Menggeliat-geliat kesakitan.

28. Bagai betung bulat tak bersegi, pipit jantan tak bersarang.
Tiada berkampung halaman dan tidak berumah tangga tetap, selalu mengembara.     

29. Bagai budak sapu ingus.
Orang yang mendapatkan malu di suatu pertemuan.      

30. Bagai bujang baru berkeris, bagai gadis baru bersubang, bagai si buta baru melihat.
Seseorang yang sangat sombong karena pangkat dan kekuasaan, atau kekayaan yang baru diperolehnya.

31. Bagai bujang bojong berkeris.
Orang yang sombong karena baru saja mendapatkan kekuasaan/kekayaan.   

32. Bagai bujang dengan gadis.
Awalnya malu-malu, tapi lama-lama mau.

33. Bagai bulan dipagar bintang.
Gadis yang cantik bersama teman-temannya yang cantik pula.

34. Bagai bulan disaput awan.
Muka atau wajah yang sedih karena mendapat musibah.

35. Bagai bulan empat belas.
Wajah yang mempesona/cantik.

36. Bagai bulan kesiangan.
Karena kurang tidur dan kecapaian, wajahnya jadi pucat.

37. Bagai bulan purnama.
Wajah yang berseri-seri tanpa beban.      

38. Bagai bumi dan langit.
Dua hal yang sangat jelas perbedaannya. 

39. Bagai bunga ditimpa panas.
Perihal seseorang perempuan yang cantik, tiba-tiba ditimpa kesusahan, maka hilanglah cahaya dan seri wajahnya.    

40. Bagai burung terbang di udara.
Kehidupan yang sangat bebas dan tidak ada yang mengganggu.


No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini