Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap T (4)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap + Artinya yang Diawali dengan Huruf "T" - Bagian 4 dari 4


121. Tidak disangka akan karam, ombak yang kecil diabaikan.
Tidak menghiraukan bencana kecil sehingga mendapat musibah yang lebih besar.      

122. Tidak kekal bunga di karang.
Kesenangan, kemuliaan dan kekayaan tidak akan abadi dan bersifat sementara.       

123. Tidak laku di akad.
Barang yang tidak ada harganya lagi.       

124. Tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.
Tidak ada yang berubah, sama seperti semula.    

125. Tidak membesarkan air.
Tidak ada yang bisa diharapkan.    

126. Tidak sakit minum obat.
Hal yang sudah lebih baik diperbaiki lagi, akhirnya jadi menyusahkan diri sendiri.       

127. Tidak tanahnya akan menjadi padi.
Meninggikan martabat seseorang yang jahat adalah sia-sia.      

128. Tidur tak lelap, makan tak kenyang.
Seseorang yang bersusah hati karena memikirkan sesuatu.      

129. Timbangan berat sebelah.
Seseorang yang tidak pernah adil dalam memberikan keputusan.        

130. Timur beralih ke barat.
Bertolak belakang dari kebiasaannya.       

131. Tinggal kulit pembalut tulang.
Perihal seseorang yang kurus kering karena berbagai masalah yang menimpanya.     

132. Tinggal tulang dengan kulit.
Orang yang sangat kurus.   

133. Tinggi diajung, besar dipupuk.
Menganggap dirinya sangat mulia, padahal hina.  

134. Tinggi diseluduki, rendah dilangkahi.
Mengupayakan sesuatu dengan segenap kemampuan.    

135. Tinggi duduk dari rendah.
Sesuatu yang tidak layak.   

136. Tinggi kayu ara dilompati, rendah bilang-bilang disuruki.
Dalam melakukan sesuatu hendaklah dengan sewajarnya.

137. Tinggi laga, rendah gelepur.
Banyak bicara tapi tidak ada kenyataannya.        

138. Tinggi lawak-lawak.
Orang yang sangat sombong dan hanya mau bergaul dengan orang yang besar saja. 

139. Tinggi tampak jauh, besar jolong bersua.
Menjadi tempat bertanya atau bermufakat.        

140. Tipis bibirnya.
Pandai sekali berbicara.      

141. Titian bisa lapuk, janji bisa mungkir.
Jangan terlalu percaya pada janji, karena janji tidak selalu ditepati.     

142. Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang yang banyak bicara biasanya bodoh.         

143. Tongkat membawa rebah.
Mendapat kesusahan karena perbuatan teman sendiri.   

144. Tuah anjing, celaka kuda.
Hal yang membahagiakan terkadang menyusahkan orang lain.  

145. Tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu.
Tidak ada seorang pun yang dapat menentukan nasibnya.        

146. Tuah gunung.
Perihal paras seorang perempuan yang hanya cantik jika dilihat dari jauh saja.

147. Tuah sebesar bukit, celaka menimpa badan.
Seseorang yang dalam kesulitan besar.    

148. Tua-tua keladi, makin tua makin jadi.
Orang tua yang berperilaku seperti anak muda.   

149. Tuhan bersifat kadim, manusia bersifat gawa.
Segala sesuatu Tuhanlah yang menentukan, sedang manusia itu tidak luput dari sifat khilaf dan salah.       

150. Tukang tidak membuang kayu.
Orang yang bijaksana, pasti dapat menghargai segala sesuatu yang tampaknya tidak berguna karena suatu saat akan memerlukannya juga.    

151. Tulisan bagai cakar ayam.
Perihal tulisan seseorang yang sangat buruk, sulit dibaca.

152. Tunggang hilang berani mati, esa hilang, dua terbilang.
Tidak pernah gentar dalam menghadapi rintangan demi kepentingan orang banyak.   

153. Tungkunya tak berasap.
Orang miskin yang tak sanggup menanak nasi.

154. Turun ijuk turun beliung.
Suatu pekerjaan yang tidak bisa ditangguhkan/ditinggalkan.

No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini