Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap S (1)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap + Artinya yang Diawali dengan Huruf "S" - Bagian 1 dari 7


1. Sabung selepas hari petang.
Melakukan usaha terakhir yang bersifat untung-untungan.        

2. Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan.
Pada lahirnya tidak mau, padahal hatinya amat suka.     

3. Sakit sama mengaduh, luka sama menyiut.
Dalam suatu perkumpulan, hendaklah sama-sama bertanggung jawab. 

4. Sakit tak kan mengaduh, luka tak kan menyiut.
Sudah betul-betul bertekad untuk mengerjakan sesuatu. 

5. Saku-saku diterbangkan angin.
Tak memiliki uang sedikit pun.       

6. Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan, salah langkah surut kembali.
Segera melakukan perbaikan bila mengetahui ada kesalahan atau kekeliruan.  

7. Sama lebur sama binasa.
Sehidup semati atau seia sekata.   

8. Sambil berdendang biduk hilir.
Sambil bergembira dapat juga menyelesaikan pekerjaan penting yang lain.     

9. Sambil berdiang nasi masak.
Menyelesaikan dua pekerjaan pada waktu yang bersamaan.     

10. Sambil menyelam minum air.
Mengerjakan sesuatu pekerjaan, tetapi pekerjaan yang lain juga berhasil diselesaikan dalam satu waktu.   

11. Sampan ada, pengayuh tidak.
Tidak cukup alat dan biaya untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Kekurangan sarana atau modal.

12. Syarat palu memalu, hakikat balas membalas.
Kebaikan orang harus dibalas dengan kebaikan pula.

13. Satu ditetak, sepuluh rebah.
Hanya seorang yang disindir, tapi yang lainnya ikut merasakan juga.    

14. Satu nyawa dua badan.
Sehidup semati.       

15. Sauk air mandikan diri.
Mengerjakan suatu pekerjaan untuk kepentingan diri sendiri tanpa bantuan orang lain.

16. Sawah tergadai bandar terjual.
Semua kekayaannya telah terjual atau tergadai ke tangan orang lain. Bangkrut.

17. Sayang akan anak dilecuti, sayang akan negeri ditinggalkan.
Apabila sayang akan anak janganlah terlalu dimanjakan agar ia jangan rusak kelak. Dan bila sayang sama negeri, pergilah merantau demi menambah ilmu pengetahuan untuk kepentingan negeri sendiri.      

18. Sayang akan baju badan binasa.
Karena sayang pada keluarga dan hendak membelanya, badan sendiri menderita.     

19. Sayang akan garam sececah, dibusukkan kerbau seekor.
Karena tidak mau mengeluarkan biaya sedikitpun, kerugian menjadi lebih besar.

20. Sayap singkat, hendak terbang jauh.
Melakukan perbuatan yang melebihi kemampuan diri.     

21. Sebab berkelahi dengan perigi, akhirnya mati dahaga.
Karena melawan seseorang yang selalu memberikan pertolongan kepada kita, akhirnya menjadi celaka atau menderita.    

22. Sebab buah dikenal pohonnya.
Watak/tabiat seseorang bisa diketahui dengan melihat kelakuan dan perbuatannya.    

23. Sebab budi boleh kedapatan.
Kehormatannya jatuh karena kelakuan dan perbuatannya yang buruk. 

24. Sebab kasih akan bunga setangkai, dibuangkan bunga seceper.
Karena sayang akan barang yang sedikit, yang banyak disia-siakan.    

25. Sebab nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan yang kecil, kebaikan yang banyak yang telah dilakukannya menjadi hilang sama sekali.   

26. Sebab pulut binasa santan, sebab mulut binasa badan.
Kata-kata pedas dan menyakitkan orang lain sering dapat merugikan diri sendiri.       

27. Sebaik-baik untung teraniaya, seburuk-buruk untung menganiaya.
Hendaklah menjaga diri agar jangan sekali-kali melakukan penganiayaan terhadap siapa pun.

28. Sebelum ajal berpantang mati.
Hidup mati seseorang Tuhanlah yang menentukan.

29. Seberat-berat beban, laba jangan dielakkan.
Seberat-beratnya pekerjaan jangan ditinggalkan, karena akan ada keuntungan yang diterima.        

30. Seberat-berat kayu, terapung juga di air.
Seteguh apa pun iman seseorang, dapat juga dipengaruhi.        

31. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Betapapun susah melihat penderitaan orang lain, lebih susah orang yang menanggungnya.

32. Sebodoh-bodoh sepat tak makan cacing emas.
Sebodoh apapun manusia, masih bisa juga membedakan yang baik dan yang buruk    .

33. Sedap bagai ayam, sedencing bagai besi.
Orang yang senasib sepenanggungan/seia sekata.

34. Sedencing jalan ke muka, setelempak jalan ke belakang.
Untuk mencapai cita-cita yang baik jangan surut, beranikanlah diri untuk maju.

35. Sedia payung sebelum hujan.
Hendaklah berjaga-jaga sebelum datang kesulitan.        

36. Sedikit hujan banyak yang basah.
Kesalahan kecil, membawa dampak yang sangat besar.  

37. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit.
Ilmu/kekayaan yang dikumpulkan sedikit-sedikit, akhirnya menjadi banyak juga.       

38. Seduit dibelah tujuh.
Orang yang tidak mempunyai apa-apa/miskin.     

39. Seekor kerbau berkubang, semua kena luluknya.
Seorang yang bersalah semua terbawa-bawa dalam perbuatan itu.      

40. Segan bergalah hanyut serantau.
Malas mengerjakan suatu pekerjaan yang sesuai aturan, akhirnya mendapat celaka.


No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini