Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap M (1)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap + Artinya yang Diawali dengan Huruf "M" - Bagian 1 dari 5


1. Mabuk melihat beruk berayun.
Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin bisa tercapai.

2. Madu dalam tong, rembesnya madu juga.
Keturunan orang yang baik, biasanya akan baik juga.     

3. Madu dan racun.
Dua hal yang sangat berbeda sehingga mengakibatkan hal yang bertolak belakang.

4. Mahal dibeli, sukar dicari.
Perihal barang atau sesuatu yang sangat berharga atau tentang keadaan sangat menginginkan sesuatu yang sangat berharga.     

5. Mahal di timbangan, murah di mulut.
Mudah sekali menjanjikan sesuatu, tetapi tidak ada yang ditepati.        

6. Main badar main gerundang.
Orang kecil jika meniru tingkah laku perbuatan orang besar pasti akan susah sendiri. 

7. Makan angin.
Menghirup udara segar.      

8. Makan bawang.
Marah tapi di dalam hati.    

9. Makan bubur panas-panas.
Memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya. 

10. Makan hati berulam jantung.
Amat bersusah hati karena perbuatan orang lain. 

11. Makanan enggang hendak dimakan pipit.
Orang kecil tidak pantas meniru kesukaan orang besar.

12. Makin banyak orang, makin banyak niat.
Setiap orang mempunyai pendirian dan pendapat masing-masing.        

13. Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.
Cita-citanya tinggi, tapi tidak mampu untuk mencapai/melaksanakannya.        

14. Malam berselimut embun, siang bertudung awan.
Orang yang miskin dan tidak mempunyai tempat tinggal.

15. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Nasib seseorang tidak ada yang bisa menentukan kecuali Tuhan.

16. Malu bertanya sesat di jalan.
Apabila kita tidak mengerti, sebaiknya bertanya agar tidak rugi atau tersesat. 

17. Malu-malu kucing.
Ibarat kucing, pura-pura malu, tapi mau.

18. Manikam itu jika dijatuhkan ke dalam pelimbahan sekalipun, niscaya tiada hilang cahayanya.
Orang yang pada dasarnya sudah baik, walaupun dalam keadaan miskin ia tetap saja baik.

19. Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan.
Jangan langsung percaya pada kata-kata manis dan jangan langsung menolak terhadap sesuatu yang kelihatannya buruk.  

20. Manis mulutnya bercakap seperti santan.
Kata-katanya manis, tetapi hatinya busuk.

21. Manusia dipegang mulutnya, binatang dipegang talinya.
Berhati-hatilah dalam mengeluarkan perkataan, karena kata-kata itulah yang dipercaya orang.       

22. Manusia tahan kias, binatang tahan palu.
Memberi pelajaran kepada manusia dengan sindiran atau kiasan, memberi pelajaran kepada binatang dengan pukulan.       

23. Mara jangan dipikat, rezeki jangan ditolak.
Jangan mencari-cari bahaya agar tidak menyulitkan diri sendiri. 

24. Masak di luar, mentah di dalam.
Seseorang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya jahat.     

25. Masakan gunung akan runtuh, walaupun seribu anjing menyalak.
Keagungan (kemuliaan) yang telah nyata itu, sulit untuk menghindarinya.       

26. Masam bagai nikah tak suka.
Perihal seseorang yang tidak merasa bahagia karena bukan kehendak dan pilihannya.

27. Masuk (di) telinga kanan, keluar (di) telinga kiri.
Nasihat didengarkan tetapi tidak dilaksanakan atau perihal orang yang tidak mau dinasihati.

28. Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak.
Di mana pun kita tinggal hendaklah kita mengikuti adat istiadat negeri itu.       

29. Masuk ke sarang laba-laba.
Masuk ke perangkap atau daerah musuh. 

30. Masuk tak genap, keluar tak ganjil.
Perihal seseorang yang tidak dipandang di lingkungannya.         

31. Masuk tiga keluar empat.
Pengeluaran lebih besar daripada penerimaan.     

32. Matahari bagai membelah benak.
Panas yang sangat menyengat.     

33. Mati bapak berkalang anak, mati anak berkalang bapak.
Hendaknya mengutamakan sifat tolong-menolong dalam keluarga.

34.  Mati bersanding.
Tidak diindahkanatau tidak dipedulikan orang lain lagi.     

35. Mati dicatuk katak.
Orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah.

36. Mati enau tinggal di rimba.
Orang hina jika nantinya meninggal, tidak ada yang mau mengenangnya.       

37. Mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi.
Orang bisa ditundukkan oleh budi yang baik.       

38. Mati rusa karena jejak, mati kuau (kuang) karena bunyi.
Mendapat celaka karena perbuatannya sendiri.    

39. Mati semut karena manisan.
Mendapatkan kesusahan karena terkena bujuk rayu orang lain. 

40. Mati tidak karena sumpah, hidup tidak karena kaul.
Hidup mati seseorang sudah ada yang menentukan, tidak ada yang bisa merubah dengan cara apa pun.


No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini