Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "G" Disertai dengan Artinya
1. Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas.
Tanda-tanda itu menyatakan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi, agar kita berhati-hati.
2. Gadai terdorong ke pajak, sehari sebulan juga.
Suatu pekerjaan kecil yang terlanjur dikerjakan, akibatnya sama dengan pekerjaan yang besar.
3. Gajah berak besar, pelanduk pun hendak berak besar pula.
Orang kecil yang meniru perbuatan orang besar-besar akhirnya mendapat kesusahan oleh perbuatannya itu.
4. Gajah bertarung sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah.
Kalau ada peperangan/perselisihan antara orang yang berkuasa, yang kecil jugalah akan menjadi korban.
5. Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak.
Kesalahan orang yang sedikit tampak, tetapi kesalahan sendiri yang jauh lebih besar tidak kelihatan.
6. Gajah dikalahkan oleh pelanduk.
Orang yang kuat dikalahkan oleh orang yang lemah.
7. Gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang karena belangnya.
Manusia itu dipandang karena apa yang ada padanya, misalnya kepandaian atau kekayaannya.
8. Gajah lalu, lalang luput.
Suatu negeri yang dilalui musuh, kelihatan bekasnya.
9. Gajah mati karena gadingnya.
Perihal orang besar yang jatuh martabatnya karena membanggakan kebesarannya.
10. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
Nama baik orang mulia kalau meninggal akan selalu dikenang.
11. Gajah mati tulang setimbun.
Jika orang besar atau raja meninggal, banyak meninggalkan harta atau pusakanya.
12. Gajah sehasta gading, babi sedang menjarah.
Hal anak muda yang sedang naik badannya dan berdarah panas, dengan berani menyebut kebenaran dan mempertahankan haknya.
13. Gajah terdorong karena gadingnya, harimau terlompat karena belangnya.
Kebiasaan yang dilakukan oleh orang yang besar karena kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya.
14. Gali lubang tutup lubang.
Berusaha mencari pinjaman baru untuk membayar hutang lama.
15. Gambang gemilang kutu banyak, bibir hitam gigi kotor.
Orang yang dari luar kelihatanya manis/baik, tapi hatinya jahat.
16. Gantilah celana dengan kain.
Perihal orang yang penakut.
17. Garam di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga.
Meskipun berjauhan, tapi kalau memang sudah jodoh pasti akan bertemu juga.
18. Gayung bersambut, kata terjawab.
Orang arif itu selalu menangkis segala serangan orang atau menjawab perkataan yang mengenai dirinya.
19. Gedang (besar) suap tak mengenyang, gedang bungkus tak berisi.
Banyak bicara, hasilnya tak ada.
20. Gelak seperti meredah betung.
Tertawa yang tidak sepantasnya, sehinga kurang baik kedengarannya.
21. Geleng seperti cupak hanyut.
Orang yang sombong, jalannya selalu digagah - gagahkan dengan congkaknya.
22. Gemuk hendak membuang lemak, cerdik hendak membuang kawan.
Orang yang hendak meninggalkan rekan-rekannya, setelah usahanya berhasil.
23. Genggam bara api, biar jadi arang.
Bekerja dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
24. Genting menanti putus, biang menanti tembuk.
Pekerjaan yang hampir selesai dan hampir memberi hasil.
25. Geraham tanggal, rawan murah.
Setelah uang habis atau badan telah tua, timbul keinginan yang tidak dapat dipenuhi lagi.
26. Gigi dengan lidah adakalanya bergigit pula.
Dua orang yang akrab sekalipun, pasti pernah juga bertengkar atau berselisih paham.
27. Gula di dalam mulut, ikan di dalam belanga.
Sudah berada dalam genggaman atau kekuasaan kita.
28. Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah.
Tak memuaskan, karena tidak sempurna, ada saja kekurangannya.
29. Gunung yang tinggi sekalipun akan runtuh, jika digali setiap hari.
Meskipun hartanya sangat banyak, tetapi jika dipakai terus tanpa berusaha untuk menambahnya, lama-kelamaan pasti akan habis juga.
30. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Hendaklah guru memberi contoh yang baik, agar muridnya juga baik.
No comments :