Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap J (1)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "J" Disertai dengan Artinya - Bagian 1 dari 2


1. Jadi ujung jari sambungan lidah.
Menjadi wakil orang untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang dikehendaki.       

2. Jalan dialih orang lalu, cupak dipepat orang menggalas.
Perihal orang pendatang yang mengubah adat negeri yang didatanginya.

3. Jalan mati lagi dicoba, ini pula jalan binasa.
Orang yang pemberani tidak akan memilih-milih lawan untuk bertanding atau bertarung.

4. Jalan raya, titian batu.
Adat (kebiasaan) yang kukuh, tidak berubah-ubah.        

5. Jangan bercermin air keruh.
Mengikuti atau meniru hal yang tidak baik.

6. Jangan diajar orang tua makan dadih.
Tidak ada faedahnya mengajar orang yang sudah pandai.        

7. Jangan diajar orang tua makan kerak.
Orang yang berpengalaman/pandai tidak perlu kita ajari, karena mereka lebih mengerti.

8. Jangan dibangunkan ular tidur.
Musuh yang sedang tenang jangan dibangkitkan amarahnya.     

9. Jangan melampaui batas.
Mengerjakan sesuatu jangan berlebihan.   

10. Jangan melihat ke atas, melihatlah ke bawah.
Jangan selalu melihat pada orang kaya tetapi lihatlah juga orang yang lebih miskin dari kita.  

11. Jangan mengajar orang bergigi makan bubur.
Jangan mengajari orang yang sudah pandai, karena mereka sudah sangat paham.    

12. Jangan mengukur baju orang lain di dalam badan sendiri.
Tidak boleh dijadikan ukuran hal yang ada pada diri kita ke orang lain.  

13. Jangan menyiangi ladang orang, siangilah ladang sendiri.
Jangan mencampuri urusan orang lain, uruslah diri sendiri.        

14. Jangan patah arang.
Seberat apa pun cobaan jangan pernah putus asa.        

15. Janji ditepati, ikrar dimuliakan.
Janji adalah utang, jadi harus ditepati.

16. Janji erat, karangan teguh.
Janji yang tidak dapat diubah-ubah.

17. Janji sampai, sukatan penuh.
Sampai ajal. Sampai mati.

18. Janji sepanjang jalan, ia sepanjang hari.
Perihal seseorang yang selalu berjanji, tetapi tidak pernah ditepati.      

19. Jatuh ke atas.
Kehilangan pekerjaan, tapi kemudian mendapatkan lagi pekerjaan yang lebih baik.

20. Jatuh ke atas kasur.
Beruntung karena mendapat istri yang kaya.       

21. Jatuh ke bawah.
Turun pangkat/kedudukanya.        

22. Jatuh namanya.
Nama baiknya tercemar.    

23. Jatuh terhimpit tangga; dalam basah kehujanan.
Ditimpa kemalangan berturut-turut.

24. Jauh bau bunga, dekat bau tahi.
Sanak saudara jika berdekatan sering bertengkar, tapi jika berjauhan saling sayang dan merindu.   

25. Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai.
Bila merantau, banyak pengetahuan bertambah dan jika panjang umur, banyak suka duka yang dialami.    

26. Jauh di mata dekat di hati.
Meskipun saling berjauhan tapi tetap saling menyayangi. 

27. Jauh di mata, di hati jangan.
Meskipun berjauhan tempat, jangan saling melupakan.   

28. Jauh panggang dari api.
Perihal suatu tindakan atau tawaran yang tidak sesuai dengan maksudnya.     

29. Jauhari jua yang mengenal manikam.
Hanya orang yang pandai yang bisa mengetahui manfaat ilmu.  

30. Jelatang di hulu air.
Perihal seseorang yang suka memfitnah orang lain.       

31. Jentayu rindukan bulan.
Keinginan yang tidak mungkin terlaksana.

32. Jerat halus kelindan sutera.
Tipu muslihat yang halus.    

33. Jerat semata bunda kandung.
Anak tunggal yang sangat dikasihi oleh ibunya.    

34. Jerat serupa jerami, kiambang disangka gurun.
Hendaklah hati-hati, karena sesuatu yang disamarkan dalam perkara kesukaan seseorang, dapat saja mendatangkan bahaya.      

35. Jerat tak melupakan balam, tetapi balam melupakan jerat.
Orang bisa melupakan bahaya, tetapi bahaya tidak akan pernah melupakan.

36. Jerat tiada lupa akan pelanduk, tetapi pelanduk lupa akan jerat.
Seseorang yang telah berbuat jahat akan dapat pembalasan atas kejahatannya, karena ia kerap kali lupa akan kejahatan yang pernah diperbuatnya.

37. Jika baik bersilang cerana datang; jika buruk, bersilang sebut di punggung.
Barang siapa mengerjakan pekerjaan dengan selamat maka ia akan dipuji-puji orang, tetapi jika salah melakukannya, amat banyak umpat dan makian yang diperolehnya.    

38. Jika benih yang baik, jatuh ke laut menjadi pulau.
Orang yang baik, kemanapun perginya akan bersifat baik juga. 

39. Jika diadu beliung dengan ruyung, niscaya rusak keduanya.
Pertentangan keras sama keras hendaknya disabarkan terlebih dahulu, supaya timbul kesadaran yang baik.         

40. Jika dicubit paha kiri, paha kananpun sakit.
Jika seseorang dihina, niscaya sanak saudaranya pun ikut terhina pula.



No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini