Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap K (3)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "K" Disertai dengan Artinya - Bagian 3 dari 3


81. Ke mana tumpah kuah kalau tidak ke nasi.
Sifat atau perilaku orang tua sedikit banyak pasti akan menular pada anaknya kelak. 

82. Kemenyan sebesar lutut, jika tidak dibakar di mana akan berbau.
Pengetahuan yang banyak itu kalau tidak dikembangkan tentulah tidak akan diketahui orang.

83. Kepala sama berbulu, pendapat berlain-lain.
Setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda.

84. Kepayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang.
Menyayangi sesuatu yang menyebabkan kesusahan.      

85. Keras ditakik, lunak disudu.
Yang keras diatasi dengan kekerasan dan yang lemah diatasi dengan lemah pula.      

86. Keras-keras kerak, kena air lunak juga.
Sekeras apapun hati orang, jika terus menerus dirayu pasti lunak kembali.     

87. Kerasnya seperti batu, lembutnya seperti bubur.
Perihal seseorang yang terlampau keras mempertahankan haknya, tetapi kalau pandai mengambil hatinya mudah pula ia menuruti kemauan kita.     

88. Kerbau diberi berpelana, kuda diberi berpasangan.
Melakukan sesuatu tidak pada tempatnya, sehingga tidak cocok.

89. Kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya.
Perihal menepati janji atas apa yang pernah diucapkan.  

90. Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusang.
Orang tua harus menjaga anak gadisnya dengan baik agar tidak diganggu orang.      

91. Kerbau punya susu, sapi punya nama.
Kita yang berusaha dan bekerja keras, tetapi orang lain yang mendapatkan hasilnya.

92. Kerbau sekawan boleh dikandang, manusia seorang tidak terkawal.
Sulitnya menjaga anak perempuan agar tidak mencemari nama baik keluarga.

93. Kerbau tahan palu, manusia tahan kias.
Mengajari manusia itu cukup dengan perkataan dan sindiran saja, tidak usah dengan pukulan atau kekerasan.         

94. Keris panjang berkelok, kemana dibawa kemana elok.
Orang berilmu dan bijaksana tentu dapat mengerjakan apa saja dengan baik. 

95. Kerja yang baik lekas-lekaskan, supaya jangan tertimpa yang buruk.
Jangan suka mengundur-undur suatu pekerjaan yang telah dipikirkan dalam-dalam dan sungguh-sungguh mendatangkan kebaikan.    

96. Keruh dijernihkan, kusut diselesaikan.
Menyelesaikan perselisihan dengan jalan damai dan segala sesuatu yang tidak baik diperbaiki.

97. Kesturi mati karena baunya.
Orang yang celaka karena perbuatannya sendiri. 

98. Ketam menyuruh anaknya berjalan betul.
Tak ada gunanya menasihati orang lain, kalau tingkah laku sendiri tidak baik.

99. Ketika ada jangan dimakan, sudah habis maka dimakan.
Suatu nasihat supaya berhemat dan menabung, bilamana kelak ada kesulitan barulah tabungan itu dipakai. 

100. Kijang itu walau dirantai dengan rantai emas sekalipun, kalau lepas lari juga kehutan.
Perantau itu walau bagaimanapun senangnya di negeri orang, jika ada kesempatan ingin juga ia pulang ke negeri asalnya.        

101. Kilat cermin telah kemuka, kilat beliung telah ke kaki.
Ujung kata atau maksud perkataan seseorang, telah dimaklumi oleh orang yang bijaksana.  

102. Kilat sudah kemuka kilat bening sudah ke kaki.
Perbuatan yang buruk jangan dicontoh.    

103. Kini gatal, besok digaruk.
Keperluan sekarang, besok baru diberi, jadi tak ada gunanya lagi.       

104. Kita baru mencapai pengayuh, orang telah sampai ke seberang.
Kita baru akan memulai mengerjakan suatu pekerjaan, orang lain telah selesai menyelesaikan pekerjaan itu.

105. Kuah tumpah ke nasi.
Jatuh ke keluarganya sendiri.

106. Kuat beroleh beban, berani beroleh lawan.
Hal seseorang yang tak dapat menyombongkan diri lagi karena telah mendapatkan lawan yang sepadan atau lebih kuat.    

107. Kuat burung karena sayap, kuat ketam karena sepit.
Masing-masing orang mempunyai kekuatan untuk menjaga dirinya.     

108. Kuat ketam karena sepit.
Tiap-tiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan yang tidak sama.        

109. Kucing lalu, tikus berdecit lagi
Bila seseorang yang ditakuti ada maka semuanya akan diam, setelah ditinggal pergi akan berisik lagi.        

110. Kuda hendak dijadikan lembu.
Orang yang pandai hendak disamaratakan dengan orang yang bodoh, tentu saja tidak mau. 

111. Kuda pelejang bukit.
Orang yang menjadi kaki tangan orang lain.        

112. Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa.
Perihal seseorang yang mudah menasihati orang lain, tetapi dia sendiri tidak mau melakukannya

113. Kuman diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tidak tampak.
Kesalahan orang yang sedikit tampak, tapi kesalahan sendiri yang jauh lebih besar, tidak disadari.

114. Kumbang tidak seekor, bunga tidak sekaki.
Kiasan bahwa tidak hanya satu orang laki-laki atau perempuan di dunia ini, masih banyak yang bisa dijadikan pasangan hidup.      

115. Kunyah dahulu, maka telan.
Pikirkan dahulu sebaik-baiknya, baru dikerjakan. 

116. Kupas kulit ambil isi.
Perundingan yang dilakukan dengan ringkas, cepat dan tegas. 

117. Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
Bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahuinya.       

118. Kurang arif badan celaka, terlampau arif badan binasa.
Untuk keselamatan hidup kita, perlu bertingkah-laku arif dan bijaksana.

119. Kurang sesayat sebelanga.
Sedikit saja kurang dari yang semestinya.

120. Kusut diselesaikan, keruh diperjernih.
Semua masalah dapat diselesaikan dengan cara damai.  

121. Kusut ujung dengan pangkal.
Jika sesuatu dimulai dengan salah, maka akhirnya tidak akan selamat juga.    

122. Kusut-kusut bulu ayam.
Perselisihan keluarga, lama-lama juga akan rukun kembali.



No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini