Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap I


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap yang Diawali dengan Huruf "I" Disertai dengan Artinya


1. Ia berkepala angin.
Orang yang tidak berpengetahuan. 

2. Ia membungkam dalam seribu bahasa.
Orang yang tidak mau mengungkapkan rahasia walau sepatah kata pun.        

3. Ia memperlihatkan gigi.
Menunjukkan kekuasaannya.

4. Ia sepanjang hari, janji sehabis bulan.
Selalu berjanji, tetapi tidak ditepati.

5. Ia tidak bergigi lagi.
Orang yang sudah tidak berkuasa/berkedudukan lagi. 

6. Ibarat ayam gadis bertelur.
Berganti hari atau tak tetap mengerjakan suatu pekerjaan.      

7. Ibarat ayam, tidak mengais tidak makan.
Untuk mecukupi segala kebutuhan, kita harus bekerja keras.

8. Ibarat beban, belum lepas dari bahu.
Belum lepas dari tanggungan.

9. Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.
Karena telah tidak berguna lagi, tidak diindahkan lagi.     

10. Ibarat burung dalam sangkar, mata lepas badan terkurung.
Orang yang hidupnya dikelilingi kemewahan, tetapi tidak bisa berbuat sekehendak hati/tidak bebas. 

11. Ibarat menghela rambut dalam tepung, rambut jangan putus, tepung jangan terserak.
Putusan yang adil lagi bijaksana, sehingga yang telah kalah maupun menang sama-sama bersenang hati.   

12. Ibarat pasang masuk muara.
Perihal perkataan yang lancang terhadap seseorang.      

13. Ibarat perahu, takkan karam sebelah.
Dalam berserikat dan dalam berkeluarga kerugian ditanggung bersama.         

14. Ibarat seekor balam, mata lepas badan terkurung.
Orang yang tidak mempunyai kebebasan. 

15. Ijuk tak bersagar lunak tak berbatu.
Tidak memiliki sanak saudara, tetapi sangat disegani orang.

16. Ikan belum dapat, airnya sudah keruh.
Pekerjaannya belum selesai tetapi sudah berantakan.

17. Ikan bergantung, kucing menunggu.
Menginginkan sesuatu, tetapi sulit untuk mendapatkannya.        

18. Ikan dapat bersiang, belalang dapat menuai.
Untung yang tiada di angan - angan waktu mengerjakan suatu pekerjaan yang penting.

19. Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga.
Dua orang yang tadinya tidak saling mengenal dan berjauhan tempat, kemudian bertemu dan menjadi suami istri.   

20. Ikan terkilat jala tiba.
Selalu awas dan tidak menyia-nyiakan waktu yang akan mendatangkan keuntungan    .

21. Ikan yang diam di dalam tujuh lautan sekalipun, masuk juga ke dalam pukat.
Walau bagaimanapun pandainya seseorang, kadang-kadang akan berbuat kesalahan juga.    

22 Ikhtiar menjalani, untung menyudahi.
Semua manusia harus berusaha dan berdoa, berhasil atau tidaknya Tuhan yang menentukan.         

23. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta.
Janganlah menuruti hawa nafsu, agar selamat.    

24. Ilmu katak, apabila teringat melompat.
Kerja yang tergopoh-gopoh, tanpa dipikirkan terlebih dahulu.    

25. Ilmu lebih baik daripada harta.
Lebih baik berilmu daripada berharta, karena ilmu kekal sampai kita mati, sedangkan harta mudah habis.

26. Ilmu yang tidak diamalkan itu bagai pohon yang tidak berbuah.
Ilmu yang tidak dipakai dan dikembangkan tak ada gunanya.    

27. Indah kabar dari rupa.
Hal yang sebenarnya tidak sebaik yang dikabarkan.       

28. Ingat buah manggis di hutan, masak ranum tergantung tinggi.
Menginginkan sesuatu, tetapi amat sulit mendapatkannya.        

29. Ingat sebelum kena, hemat sebelum habis.
Sebelum terlambat, hendaklah hati-hati, hemat dan cermat dalam mengeluarkan uang, agar tidak mendapatkan kesusahan kelak.     

30. Ingat-ingat yang di atas, yang di bawah akan menimpa.
Orang yang jadi pemimpin itu harus bertanggung jawab dan hendaklah ingat, bahwa orang yang dipimpinnya dapat juga menjatuhkannya.         

31. Ingin hati memandang pulau, sampan ada pengayuh tidak.
Ingin melakukan suatu pekerjaan, tetapi syaratnya tidak cukup.

32. Intan itu jika dibenam dalam pelimbahan sekalipun, tidak akan hilang cahayanya.
Perkataan yang baik, meskipun dikeluarkan oleh orang hina sekalipun tetap akan jadi baik.   

33. Intan itu jika keluar dari mulut anjing sekalipun, akan tetap intan juga.
Kebenaran nasihat yang baik itu harus diterima, dari siapapun datangnya.      

34. Intan itu jika tidak disikat setiap hari, pudarlah ia.
Kepandaian yang tidak dipergunakan lambat laun akan berkurang atau hilang sama sekali.

35. Intan itu walau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, takkan hilang cahayanya.
Orang yang baik-baik itu, biar melarat sekalipun takkan berkurang perhatian orang kepadanya.      

36. Itik berenang di air, mati kehausan.
Meskipun memiliki pangkat yang tinggi dan harta yang banyak, ia selalu mengalami kesusahan.



No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini