Labels

Peribahasa Indonesia Lengkap M (2)


Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap + Artinya yang Diawali dengan Huruf "M" - Bagian 2 dari 5


41. Mati-mati mandi biar basah, mati berdawat biarlah hitam.
Menyelesaikan pekerjaan seharusnya tidak tanggung-tanggung. 

42. Melanting menuju tampuk, berkata menuju benar.
Jika kita mengerjakan sesuatu pekerjaan harus jelas maksud dan tujuannya.  

43. Meletakkan api di bubungan.
Hanya karena ingin terkenal, melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi dirinya sendiri.      

44. Meludah ke langit, tertimpa muka sendiri.
Melawan orang yang berkuasa kita akan menderita sendiri.       

45. Memagar kelapa condong, buahnya jatuh ke ladang orang.
Kita yang bersusah payah, orang lain yang menikmati hasilnya. 

46. Memakan habis-habis, menyuruk hilang-hilang.
Sesuatu yang rahasia, jangan sekali-kali diceritakan kepada orang lain.

47. Memancing dalam belanga.
Sudah tahu bahwa itu haknya dan bakal menjadi miliknya tapi tetap saja berusaha untuk mendapatkannya.

48. Memasang pelita tengah hari.
Memberi keterangan untuk sesuatu yang sudah jelas.

49. Membalikkan hujan ke langit.
Tak patut orang kaya meminta kepada orang yang miskin.

50.  Membangkitkan batang terendam.
Memperbaiki nama baik keluarga yang telah tercela karena sesuatu hal.         

51. Membasuh arang di muka.
Menghapus malu atau tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan malu.

52. Membasuh muka dengan air liur.
Seseorang yang ingin memperbaiki kesalahannya, tapi malah makin memperbesar masalahnya.

53. Membeli tak memakai, memasak tak memakan.
Kita yang bekerja keras/bersusah-payah tapi orang lain yang menikmati hasilnya.     

54. Memberikan barang ke tangan kera.
Menyerahkan suatu pekerjaan kepada orang yang bukan ahlinya.        

55. Membesarkan kerak nasi.
Boros dalam berbelanja akhirnya banyak yang terbuang sia-sia.

56. Membuang garam ke laut.
Memberi bantuan kepada orang sangat kaya.      

57. Membuang jauh-jauh, menggantung tinggi-tinggi.
Jika mengadili atau menghukum seseorang harus dengan seadil-adilnya.         

58. Membusungkan dada.
Orang yang sangat sombong/angkuh.       

59. Memegang besi panas.
Mengerjakan sesuatu dengan tergesa-gesa atau tidak berhati-hati.

60. Memikat balam dengan balam.
Menangkap penjahat harus dengan penjahat pula.

61. Memikul di bahu, menjunjung di kepala.
Mengerjakan sesuatu harus sesuai aturan yang ada, jangan sembarangan atau asal saja.

62. Meminta dedak kepada orang mengubik.
Meminta bantuan kepada orang yang miskin (mengubik= mengupas kulit padi dengan kuku).

63. Memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam.
Memberi kesempatan kepada orang untuk berbuat kejahatan dan tidak melindungi orang yang kena bahaya.         

64. Memperlihatkan rumah buruk kepada orang maling.
Membuka rahasia sendiri kepada orang yang mungkin akan mencelakakan kita.        

65. Mempertinggi tempat jauh, memperdalam tempat kena.
Mencari alasan atau dalih yang bukan-bukan sehingga memperberat kesalahan.

66. Memukul kucing di dapur.
Perihal menyakiti keluarga sendiri.

67. Menahan jerat di tempat genting.
Mengambil keuntungan orang lain yang sedang mengalami kesusahan. 

68. Menakik darah di alu.
Meminta sesuatu yang tak mungkin didapat.       

69. Menanak semua berasnya.
Seseorang yang memperlihatkan semua kelebihannya.   

70. Menanam biji di atas batu.
Memberi nasihat kepada orang yang jahat/yang tidak mau mempedulikan, tentu tidak ada gunanya.

71. Menangguk dalam belanga.
Memperdaya atau menipu keluarga sendiri.

72. Menangguk di air keruh.
Mencari keuntungan dalam keadaan yang sedang kacau.

73. Menangis pipit inginkan jagung, tidak harus makanan sendiri.
Perihal orang yang miskin hendak mempersunting orang yang kaya.    

74. Menangkap gajah yang liar itu dengan gajah pula.
Menangkap penjahat harus dengan penjahat pula.

75. Menanti hujan di musim kemarau.
Mengharapkan sesuatu yang mustahil bisa terjadi.

76. Menari di ladang orang.
Mencari ketenaran atau kemegahan dengan biaya orang lain.    

77. Mencabik baju di dada.
Menyebar-luaskan aib keluarganya sendiri.

78. Mencabik mudah menyambung susah.
Mencari perselisihan mudah, sebaliknya mencari kebaikan atau perdamaian tidak mudah.     

79. Mencampakkan batu keluar.
Orang yang suka menolong orang lain, tetapi keluarganya sendiri tidak dipedulikan.    

80. Merentak di ladang orang.
Bersuka cita dengan menggunakan harta milik orang lain, tanpa mengingat-ingat bagian milik orang.


No comments :

Lihat Juga Kumpulan Peribahasa Berikut ini