Kumpulan Peribahasa Indonesia Lengkap + Artinya yang Diawali dengan Huruf "S" - Bagian 3 dari 7
81. Seperti air di atas daun talas.
Tidak tetap pendiriannya.
82. Seperti air pembasuh kaki.
Hadiah yang merupakan barang murah.
83. Seperti alu di lesung tinggal, haram orang menaruh sayang.
Karena telah habis gunanya, tidak diindahkan lagi.
84. Seperti anak ayam kehilangan induknya.
Menderita kesusahan karena kehilangan panutan/pemimpinnya.
85. Seperti anjing beroleh bangkai.
Orang yang sangat rakus dengan mudah mendapatkan benda.
86. Seperti anjing beranak enam.
Kiasan untuk orang yang kurus seperti tidak terurus.
87. Seperti anjing berebut tulang.
Orang yang suka memperebutkan harta benda orang lain.
88. Seperti anjing dengan kucing.
Tidak pernah akur, selalu berselisih.
89. Seperti anjing kepala busuk.
Jika sudah diketahui kejahatannya kemanapun dia pergi pasti dihina orang.
90. Seperti anjing makan muntahannya.
Perihal seseorang yang memuji atau menyenagi sesuatu yang dahulu dicela dan dianggap jijik.
91. Seperti anjing makan tulang.
Perihal seseorang yang bersungut-sungut seolah-olah tidak senang atas sesuatu yang diperolehnya karena kurang memuaskan.
92. Seperti anjing menggonggong tulang.
Orang yang berusaha merebut harta benda orang lain.
93. Seperti anjing terpanggang ekor.
Orang yang kesusahan minta pertolongan kesana-kemari.
94. Seperti api dalam sekam.
Kejahatan yang dirahasiakan sehingga tidak diketahui.
95. Seperti api makan ladang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
Orang yang lemah tak akan berdaya untuk menolak bencana yang menimpa dirinya.
96. Seperti aur dengan tebing.
Persatuan yang amat kuat di antara dua orang yang bersahabat, sangat cocok.
97. Seperti aur ditarik sungsang.
Pekerjaan yang sulit untuk diselesaikan.
98. Seperti ayam betina.
Orang laki-laki tapi penakut.
99. Seperti ayam makan rumput.
Orang yang kesusahan menanggung hidup.
100. Seperti balam dengan ketitiran.
Dua orang yang tidak semufakat, karena saling membanggakan kelebihan masing-masing.
101. Seperti batu jatuh ke lubuk.
Perihal seseorang yang setelah kepergiannya, tak ada kabar beritanya lagi.
102. Seperti belut jatuh ke lumpur.
Seseorang yang telah pulang ke kampung halaman jangan harap akan kembali lagi.
103. Seperti beras lembab, dijual tak laku, ditanak tak mual.
Karena sangat buruknya sehingga tidak laku/tidak berharga.
104. Seperti berebut keris, kita terpegang pada matanya, orang terpegang pada hulunya.
Kekuasaan di tangan lawan.
105. Seperti bergantung di rambut sehelai.
Dalam kecemasan, karena sangat tipis harapannya akan dapat pertolongan.
106. Seperti berkain tiga hasta.
Penghasilan yang tidak mencukupi.
107. Seperti berselimut kain tengah tiga hasta, ditarik ke atas terbuka kaki, ditarik ke bawah terbuka kepala.
Susah mengaturnya, karena tidak cukup.
108. Seperti bertandang ke surau.
Tidak disuguhi sesuatu ketika mengunjungi rumah seseorang.
109. Seperti biduk dikayuh ke hilir.
Menyuruh seseorang ke tempat yang disenanginya.
110. Seperti birah tidak berurat.
Perihal seorang pemalas, di mana ia duduk di sana ia berbaring.
111. Seperti buah bemban masak.
Perihal air mata perempuan cantik yang berlinang-linang kemudian jatuh.
112. Seperti bujuk yang lepas dari bubu.
Cepat sekali menghilangnya.
113. Seperti bulan dengan matahari.
Sangat sesuai dan serasi karena sama-sama elok keduanya.
114. Seperti bulan kesiangan.
Perihal paras perempuan yang sangat pucat karena selalu bersedih hati.
115. Seperti cacing kepanasan.
Orang yang selalu gelisah, karena kehidupannya penuh dengan masalah.
116. Seperti cendawan tumbuh di musim hujan.
Banyak bermunculan (menjamur) pada suatu waktu.
117. Seperti cincin dengan permata.
Selalu sesuai atau cocok dalam segala hal.
118. Seperti daun kayu kering ditiup angin di tengah padang.
Seseorang yang melarat hidupnya, tidak bersanak saudara, selalu berpindah-pindah mencari kehidupan.
119. Seperti delima merekah.
Bibir yang merah dan bagus.
120. Seperti duri dalam daging.
Sesuatu yang sangat menyakitkan hati.
No comments :